Sabtu, 27 September 2008

Tradisi Sungkeman hingga Ketupat Sayur di Hari Raya



Yups, Lebaran tinggal menghitung hari, puasa pun tinggal beberapa hari lagi... sebelum saya mudik besok, sebelum sms ucapan hari raya bertebaran..

"Minal Aidin Walfaizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin".

Nah berhubung dan berhubung hari lebaran sebentar lagi, kali ini saya mau cerita soal tradisi sungkeman dan makanan yang paling melegenda di saat hari raya, tidak lain itu adalah Ketupat Sayur.. mmm..... jadi gak sabar menunggu hari itu tiba.

Biasanya kalo hari lebaran, kita pasti tidak lepas dari tradisi yang namanya "Sungkeman", sungkeman adalah tradisi saling maaf memafkan di dalam keluargam, biasanya kedua orang tua kita duduk di kursi secara bersanding.. lalu kita berlutut dihadapan kedua orangtua sambil menciumi tangan orang tua kita, seraya mengucapkan permohonan maaf atas segala perbuatan yang menyakitkan hati orang tua. Kalo dikeluarga saya tradisi ini sangat rutin dilakukan, mengingat dikeluarga kami sudah dipupuk sedari dulu untuk bisa saling memaafkan satu sama lain, terlebih lagi kepada orang tua sendiri..

Baisanya tradisi ini dilakukan setelah selesai menunaikan sholat hari raya idul fitri atau yang akrab disebut dengan "Sholat Ied". Setelah tradisi sungkeman dilaksanakan biasnaya kami sekeluarga langsung pergi ke rumah nenek sebagai tempat persingahan paling pertama di hari lebaran. di hari pertama Lebaran memang kami sekeluarga memorsikan untuk keluarga sepenuhnya, jadi dari pagi hingga petang kami berkunjung kerumah-rumah sanak famili dan bersilaturahmi.

Nah dihari ke-2 biasanya keluarga kami baru menggelar yang namanya "Open House", jadi seluruh keluarga pada datang mengunjungi kami, karena ibu saya adalah anak pertama dikeluarganya jadi adik-adik nya ibu saya pada datang kerumah. Mereka tidak akan pernah lupa ciri khas keluarga kami yang menyajikan Makanan yaitu "Ketupat Sayur".. nah kalau dirumah kami menyebutnya "Lontong" secara saya keturunan dari daerah minang jadi sebutan itu la yang tepat untuk makanan yang satu ini.

Lontong atau Ketupat adalah makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus sama daun kelapa berbentuk segiempat, jadi kalo dulu belajar matematika saya sudah sangat kenal dengan salah satu bentuk dasar yang satu ini. Bentuknya hampir mirip dengan jajar genjang tapi dia tidak miring, dia lurus dan terbentuk dari 4 sisi.. nah biasanya beras ditakar sedemikian rupa lalu dimasukkan kedalam wadah ketupat. lalu direbus hingga beras memenuhi wadah dan sedikit keras.

Ada 3 versi dari pembuatan lontong :

1. Lontong dari daun Kelapa,
2. Lontong dari daun pisang,
3. Lontong dari Kantong plastik.

Dari ketiga jenis lontong ini memiliki ciri khas rasa yang berbeda-beda, kalau lontong dari daun kelapa rasanya lebih gurih dibandingkan lontong versi lain, karena daun kelapa menjadikan beras lebih masak dengan matang, hal ini karena bentuk wadahnya yang masih menyisakan ruang-ruang udara, sehingga ketika direbus, air rebusan bebas masuk kedalam dan memasak beras hingga matang. Hasilnya biasanya lontong berwarna sedikit kecoklatan. Hal ini pula yang membuat keluarga kami tetap memrioritaskan lontong untuk hari raya adalah lontong dari daun kelapa.

Nah kalo lontong dari daun pisang, biasanya hasil lontong berwarna ke hijau-hijauan ini karena zat hijau daun pisang yang ikut terebus membuat beras yang tadinya putih menjadi sedikit hijau, biasanya lontong ini rasanya sedikit manis ketimbang dari versi yang lain, pada umumnya pengguna lontong ini adalah untuk campuran sate madura atau gado-gado. Bentuknya biasnya memanjang seperti Pempek lenjer namun dia berlapiskan daun pisang.

Dan yang terakhir Lontong plastik, lontong yang terbuat dari wadah kantong plastik , biasnya ibu saya sangat sulit sekali membuat lontong versi yang satu ini, karena sulit dalam penakaran beras dan kantong plastik yang sedikit bawel, ibusaya biasnaya menusuk-nusukan jarum di wadah pasltik tersebut agar air rebusan dapat masuk kedalam dan memasak berasnya. tapi hal ini tidak cukup optimal karena jika kebanyakan tusukannya maka akan menjadikan lontong lembek karena kebanyakan air..jadinya bukan lontong, malah jadinya bubur...

Nah sekian deh cerita saya soal sungkeman dan ketupat sayurnya.... sebelumnya saya ucapin lagi...
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H..
Mohon Maaf Lahir dan Batin ..


3 komentar:

Cebong Ipiet mengatakan...

waaaaaaaaaaaaaa makanan lagi dan makanan teyus yak post na
*asli pas laper lapernya niy

Cebong Ipiet mengatakan...

hihihihi browsing set no image jd kaga tau kalo ada gmbrnya
tiap org kan pny ciri khas gaya nggambar na, lucu ham, dirapiin lagi aja garisnya, yakin pas narik garisnya. hihihih ebong g bisa gmbr pk tangan, kalo pk sopwer lebih alus hihihi lagian ribet musti scan scan...keep creative

Anonim mengatakan...

am jangan lupo kerumah!
ado ketupat jengkol!
wkeekekekekeke!