Kamis, 06 November 2008

Teknologi dibalik lempengan emas dan plastik

Komunikasi menjadi suatu hal yang tidak asing lagi di telinga kita, bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan bagi kita sebagai manusia yang pada dasarnya makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa hidup tanpa orang lain dan perlunya ada interaksi manusia satu dengan manusia yang lain.

Interaksi itu bisa berupa berbagi cerita, tertawa bersama, bertukar pikiran, sharing pengalaman dan masih banyak interaksi-interaksi lain yang kita lakukan dari satu hari ke hari berikutnya. Sadarkah bahwa kita sebagai manusia tidak luput dari yang namanya komunikasi antar sesama, hal inilah yang menjadi dasar bagi seorang manusia untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa hambatan sedikitpun, termasuk soal jarak.

Adalah Teknologi Telepon, telah menjawab semua harapan manusia akan bisa berinteraksi dengan manusia lain dalam jarak jauh. Teknologi ini tidak membuat kita lupa akan sosok manusia yang telah menemukan kecanggihan ini, dialah Alexander Graham Bell. Laki-laki ini telah merubah impian manusia pada masa itu dan menciptakan berbagai macam keuntungan dari penemuannya itu.

Teknlogi demi teknologi telah berhasil ditemukan dan tercipta, hingga yang paling sangat memudahkan manusia dalam hal komunikasi jarak jauh adalah Telpon Seluler, atau Handphone. Namun perlu kita ketahui bahwa teknlogi dibalik itu semua adalah keberadaan SIM ( Subscriber Identity Module) yang dapat mengubungkan kita dengan orang lain dimana pun kita berada. Berbekal alat yang gampang dibawa-bawa, handphone menjadi suatu hal yang sangat langka pada zaman itu. Rasanya ada suatu rasa bangga jika kita sudah bisa membawa handphone dan memamerkannya dimuka umum.

Namun sekarang handphone bukanlah barang aneh lagi, hampir setiap orang di dunia sudah memiliki handphone agar dapat berkomunikasi dengan lancar dan menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Sungguh canggih teknlogi handphone, hanya bermodalkan chip kecil berlapiskan lempengan emas dan plastik, benda itu dapat menghubungkan kita dengan orang lain cukup dengan memiliki beberapa digit angka dan meghubungkan kita dengan pemilik handphone lain.

Secara teknis, berdasarkan makalah yang saya baca yaitu karangan dari mahasiswa ITB, Dean Fathony Alfatwa (ifl3003@students.if.it.itb.ac.id) menyebutkan bahwa SIM card salah satu contoh dari Smart Card. Smart Card adalah kartu berbahan plastik atau sejenisnya dengan mikroprosesor yang ditanamkan pada kartu dan media penyimpanan yang besar utuk menyimpan program yang telah disediakan oleh perusahan penerbit kartu tersebut. Smart Card terdiri dari beberapa lapisan seperti Printed circuit dan sebuah intergrated circuit chip (microcontroller) yang ditanamkan pada kartu. Printed circuit adalah lempengan emas tipis yang menyediakan hubungan arus listrik dengan lingkungan luar dan melindungi chip dari tekanan yang bersifat mekanik serta melindungi dari listrik statis. Chip diciptakan dengan ukuran yang sangat kecil karena printed circuit dan intergrated circuit tidak dapat mengatasi tekanan udara.

Begitu canggih teknologi dibalik kartu plastik kecil tadi yang membuat kita bebas terhubung dan menghubungi orang lain, Layanan demi layananpun selalu dihadirkan dalam teklogi selular, sebut saja SMS (Short Message Service), merupakan layanan yang paling sering dipakai oleh orang disamping menelpon langsung, sangking asyiknya layanan ini, sebuah lagu pun tercipta dengan judul yang sama dan menjadi lagu yang hits khususnya di Indonesia.

Dunia bisnis pun melirik layanan yang satu ini, berbagai macam trik bisnis dikeluarkan, seperti layana SMS selebritis, SMS Religi, SMS quiz dan termasuk Voting untuk pemilihan idola menjadikan layanan SMS memiliki tempat tesendiri bagi para pelaku bisnis terutama binis hiburan tanah air.

Bagi kita, semua kemajuan teknlogi telah memberi kontribusi yang banyak sekali, kemudahan dalam menajalankan kehidupan serta tidak luput dari kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang terus tetap menjaga hubungan silahturahmi atar sesama manusia. Dengan kehadiran teknlogi handphone diharapkan tidak menjadikan manusia semakin malas, namun malah terus memacu kreativitas dan semangat baru agar dapat menemukan hal-hal baru yang lebih canggih.

10 komentar:

Ranny Rachma Suci mengatakan...

semoga saja manbusia tidak bertambah malas

Anonim mengatakan...

pacak dak am kau butnyo jugo cak itu!
wkekekek!

Haris mengatakan...

Sepakat, dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang, justru diharapkan dapat memacu kreativitas kita.

Anang mengatakan...

semakin maju teknologi, maka sejatinya manusia semakin rapuh....

Anonim mengatakan...

yup jgn sampai kita terlena dengan kecanggihan teknologi..

Anonim mengatakan...

makin canggih makin murah makin mudah makin efisien.

Anonim mengatakan...

yupp makin canggih jangan sampe lupa diri aja

Anonim mengatakan...

bukan malas..tapi jadi lebih mudah..gitu lho... :-)

Anonim mengatakan...

Semoga kemajuan teknologi diimbangi dengan kemajuan spiritual manusia, sehingga tidak menjadikan teknologi sebagai Tuhan mereka

Anonim mengatakan...

artikel yang bagus