Selasa, 05 Agustus 2008

Traditional Game Vs Modern Game

Permainan atau game dalam bahasa inggris adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenang batin dari orang tersebut, namun tau kah kamu kalau game pertama kali ada di dunia pada tahun berapa ???

Permainan atau game sudah ada sejak dulu bahkan sejak saya belum lahir, awal pertama kali saya kenal yang namanya game ketika umur 2 tahun, saya ingat betul waktu itu saya sedang dipangku oleh ayuk saya yg sedang memainkan "Congklak", ya congklak atau congkak permainan tradisional indonesia yang merupakan warisan dari nenek moyang kita sejak dulu...

Congklak adalah suatu permainan yang hanya bisa dimainkan oleh 2 orang, biasanya permainan ini menggunakan papan atau media yang menyediakan sepasang 7 buah lobang kecil dan 2 buah lobang besar. Biji congklak biasnya digunakan dari cangkang siput atau kerang atau dari biji tumbuh-tumbuhan

Papan Congklak biasanya terbuat dari kayu atau dari plastik, di setiap 7 lobang kecil berada di sisi pemain dan lobang besar yang ada di sisi kanannya dianggap sebagai milik sang pemain.


Ragam versi dari nama si permainan tradisional kita ini, di Malaysia permainan ini dikenal dengan nama congkak, nama congkak juga dikenal di beberapa daerah di sumatera dengan kebudayaan melayu. sedangkan di Jawa permainan ini dikenal denga nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di Lampung pun juga dikenal dengan nama dentuman lamban, kalo di sulawesi dikenal dengan Mokaotan, Manggaleceng, Anggalcang dan Nogarata, namun dalam bahasa inggris permainan ini dikenal dengan Mancala.

Permainan ini sangat populer dikalangan saya waktu itu, dengar cerita dari ibu saya kalau orang dulunya memainkan congklak dari tanah yang dilubangi secara pada saat itu belum menggunakan kayu sebagai permainan ini.

Ternyata permaina congklak ini tidak hanya ada di indonesia lo, namun sudah ada sejak zaman Babylonia, juga ada pada negara mesir, mesopotania, dan di daerah afrika. Hmm jadi bingung sebenarnya congklak dari Indonesia atau emang udah jadi permainan yg sudah dikenal dunia ?
tapi dimasing masing negara jumlah lobang kecil nya berebeda beda, mungkin mereka sudah punya standar tersendiri dalam memainkan permainan ini.


Awal saya mencoba permainan ini saya cukup kesulitan dalam memenangkannya secara yang dituntut kelihaian dalam hal matematik, dengar kata matematik saya sudah :D hehe.. kurang menguasai... jadi saya mencoba banyak latihan dan akhirnya saya menang juga.

Dari segi pengembangan tingkat kecerdasan otak, congklak sangat baik untuk dimainkan karena permainan ini memacu pemain untuk berfikir dalam hal matematis dan juga memacu dalam hal tigkat emosional lainya. Seperti kecerobohan, kecermatan, ketelitian dan keEgoisan.

Rasa keEgoisan itu saya alami sendiri ketika saya tidak memberi kesempatan kepada lawan saya untuk menjalankan permainannya, saya asyik dan terus berfikir bagaimana agar biji congklaknya cepat habis.

Namun kaitannya dengan permainan zaman sekarang sangat jauh berbeda dengan permainan tradisional, kita ambil contoh saja permainan PlayStation dengan Petak Umpet, akhir - akhir ini saya jarang sekali melihat anak-anak disekitar saya memainkan permainan petak umpet, mereka lebih memilih menghabiskan uang untuk bermain PlayStation dibandingkan dengan petak umpet.

Padahal kalo kita telaah permaina PetakUmpet lebih bermanfaat dari PlayStation karena dengan petak umpet anak-anak diminta untuk bergerak dan berlari, seperti yang kita ketahui bergerak dan berlari memacu kecepatan dalam proses pertumbuhan tubuh dan metabolisme, jauh berebeda dengan PlayStation yang hanya duduk memainkan joypad, yang ada badan tidak sehat karena jarang bergerak, matapun cepat rusak karena terlalu sering melihat layar monitor.

Namun zaman sekarang kalo tidak bisa main PlayStation dibilang ketinggalan bagi saya itu kurang tepat, karena memilih sebuah permaina kalau bisa carilah permainan yang bermanfaat dan menyenangkan ketimbang permainan yang hanya memerlukan modal besar untuk memainkannya.

Seperti halnya permainan congklak, dengan memainkan permainan ini kita juga turut serta dalam melestarikan kebudayaan Indonesia yang sudah ada sebelumnya, jangan biarkan tradisi ini hilang dan beralih dengan tradisi dari negara lain.

Hm.. bagaimana pendapat teman teman soal permainan zaman sekarang ?? ketimbang permaian zaman dahulu ?




1 komentar:

Anonim mengatakan...

anak kecil harus ada yang mokalinyo oom!
peh kito mokalinyo...pasti melok galo budak kecik gek!
wekekekekke